Sabtu, 30 April 2016

Ambigu


Fahamkan ini diriku...
Kita punya ribuan majelis ta'lim
Ribuan madrasah dan pesantren
Ribuan kali tabligh akbar digelar
(Baik off air atau on air di media)
Ribuan ormas yg gempita dgn bendera

Tapi ketidakteraturan masih amat nyata
Kebersihan dan keindahan sikap nyaris sirna
Lisan mencaci, jemari memaki semakin menjadi-jadi

Tabligh akbar menyisakan lautan sampah
Tausiyah menjadi ajang kelakar dan umbar tawa
Da'wah menyuguhkan fitnah dan adu domba


Gempita bendera mengacaukan lalu lintas dengan jumawa

Apa makna takbir mengguncang panggung tabligh? Apa manfaat kelucuan mengocok perut? Atau galak memekik memaki musuh yg tak dimengertinya? Atau melarut dalam keanehan simbol hanya pada batu akik?

Lebih dari 1200 tahun silam, da'wah di semesta eropa menghasilkan karya hebat, arsitektur penuh makna, perpustakaan sarat ilmu, sains dan teknologi yg mumpuni, kesalehan yg esoterik, geliat peradaban yg mendunia.
Wa amma di negeriku, kau faham diriku, apa tema da'wah di pentas tabligh kita?
Lelucon, marah2, saling fitnah, umbar tawa, mengulang tema, isi padat kekosongan agenda lalu mengawasi ketat perolehan berapa?
Innâ lillâh...😢
 
Jangan bermimpi membangun negeri
Mulai saja dari lingkungan sendiri
Karena perjalanan sehari harus dimulai sejak dini hari
Mari agendakan perubahan hakiki

Kebersihan, kerapihan dan ketertiban
Keindahan, kesantunan dan kearifan
Keta'atan, kesadaran dan kesalehan


-Ustad NH-

Jumat, 29 April 2016

Nafsu Bid'ah


Nafsu beribadah bisa membuat ibadah kita tercampuri nafsu, nafsu ingin masuk syurga, nafsu ingin jadi orang sholeh, nafsu jadi merasa benar, lalu pada tataran komunal akan membentuk nafsu primordial, kesukuan, keorganisasian dan sekte.
Lalu di mana letak kemurnian dan ketulusan ibadah, padahal Allah menyeru dalam surat al-bayyinah ayat 5: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus"

Maka sederhanalah dalam menjadi sholeh, bahkan gelar "ustadz" bukan jaminan kesalehanmu. kesederhanaan dalam seimbangnya taqwa dan amal sholeh merupakan prasyarat menjadi insan yang terbaik (khair al-bariyyah).

Bahkan di bumi mekkah yg diberkati, arogansi nafsu sering menodai ibadah, saksikan transaksi bisnis mengecup hajar aswad, saling sikut, injak dan dorong demi mencium batu hitam nan suci, bercampurnya dalam -dempetan yg perih- antara laki2 dan perempuan.... Aah, bahkan untuk sekedar mengecup batu syurga sebagian mereka menampilkan yg bukan prilaku ahli syurga.

Berteriak anti bid'ah tapi dengan cara2 yg lebih bid'ah... Seorang jamaah aku perhatikan mengajak salaman ke teman kiri-kanannya, lalu teman di sebelah kirinya menepuk keras (lebih tepat disebut memukul krn kerasnya) sambil berkata, "ini bid'ah gak diajarkan Rosul", lalu keluar kalimatku berseloroh: "engkau menegur seseorang bid'ah dgn cara bid'ah, krn kelembutan nabi tak pernah memukul orang dg cara arogan dan menyakiti!
Mari memaknai kesalehan kita....

- Ustad NH -

Kamis, 28 April 2016

(QS 77:25-26)

(SHSA, Satu Hari Satu Ayat)

"Bukankah telah Kami ciptakan bumi sebagai tempat berkumpul orang yang hidup dan orang yang mati?" (QS 77:25-26)

Rabu, 27 April 2016

(QS 77:1-7)

(SHSA, Satu Hari Satu Ayat)

"Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan; dan malaikat-malaikat yang terbang dengan kencangnya; dan malaikat-malaikat yang menyebarkan rahmat Tuhannya dengan seluas-luasnya; dan malaikat-malaikat yang membedakan antara yang hak dan yang bathil dengan sejelas-jelasnya; dan malaikat-malaikat yang menyampaikan wahyu, untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan; maka sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu itu pasti terjadi" (QS 77:1-7)

Selasa, 26 April 2016

(QS 77:8-15)

(SHSA, Satu Hari Satu Ayat)

" Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan; dan apabila langit telah dibelah; dan apabila gunung-gunung telah dihancurkan menjadi debu; dan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktunya; 'Sampai hari apakah azab orang orang kafir itu akan ditangguhkan?'; Sampai Hari Keputusan; Dan tahukah kamu apakah Hari Keputusan itu?; Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan" (QS 77:8-15)

Senin, 25 April 2016

(QS 77:15-19)

(SHSA, Satu Hari Satu Ayat)

"Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. Bukankah telah Kami binasakan orang-orang yang dahulu? Lalu Kami azab orang orang yang datang kemudian. Demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berdosa. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan" (QS 77:15-19)