Senin, 10 Februari 2014

Menjemput kematian dengan senyuman

Lihatlah kawan..mataku masih berkobar menyala nyala walau tubuhku dihempas badai waktu tapi ruhku tetap menderu.. 

walau terik mentari menguras sumur keringatku tapi aku masih punya stok lautan semangat yang sampai kapanpun takkan habis tertelan suhu 

Sehingga jiwaku takkan gersang dan beku walau hujan mengguyur tubuhku.. 

Aku takkan menggigil karena kobaran semangat terus membakar tekadku tolong sampaikan pada dunia mataku masih belum lelah menatap dan menjemput mimpi mimpiku dan akan kujemput kematian dengan senyuman.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Lihatlah kawan..mataku masih "berkorban" menyala nyala...maksudnya "berkobar" kali ya :)
( sok meralat deh aku...maaf )

Unknown mengatakan...

Sip..

Anonim mengatakan...

dunia fana...
manusia menanam bibit yg dipilihnya disana...
hanya sebentar saja...,
untuk kemudian menuai hasil...
dari apa yg ditanamnya..
menuai panen di dunia yg abadi...
menikmati hasilnya se-abadi-abadinya...
sesuai dengan apa yg ditanamnya...
semoga tak salah bibit dipilih...
karena fana penuh fatamorgana...

Unknown mengatakan...

Apa yg kita tanam di dunia..itu yg akan kita tuai di akhir kehidupan nanti...

Anonim mengatakan...

yesss...